Pembangunan tahap I Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang berlokasi di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, telah selesai 100%. Pemerintah Provinsi Bali merencanakan soft launching menara multifungsi ini untuk segera dimanfaatkan. Menara ini berfungsi sebagai pemancar siaran televisi sekaligus destinasi wisata. Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, berharap menara ini dapat segera dimanfaatkan agar aset pemerintah yang sudah selesai tidak rusak.
Turyapada Tower diharapkan menjadi solusi bagi masalah blank spot siaran televisi di Buleleng yang selama ini mengharuskan penggunaan parabola, berbeda dengan wilayah Denpasar yang hanya membutuhkan antena biasa. Menara ini diharapkan dapat memberikan siaran televisi yang lebih baik tanpa harus mengandalkan parabola. Mahendra Jaya menegaskan bahwa fungsi utama menara ini lebih bersifat sosial untuk meningkatkan akses siaran bagi masyarakat.
Pada tanggal 2 Oktober 2024, akan dilakukan uji coba siaran dummy oleh penyelenggara MUX, ANTV, di Turyapada Tower selama 20 hari. Jika berhasil, penyelenggara MUX lainnya seperti Metro TV, Nusantara TV, dan TVRI juga akan mengikuti. Keberadaan menara ini sangat didukung karena daya pancarnya dapat mencakup wilayah Bali Utara, Barat, dan Timur.
Turyapada Tower diinisiasi oleh Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, untuk memberikan layanan komunikasi yang merata di Bali utara, timur, dan barat. Salah satu tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan masyarakat Buleleng yang ingin menikmati siaran televisi, termasuk pertandingan Piala Dunia, yang sebelumnya terhalang oleh kondisi geografis.
Bangunan utama Turyapada Tower setinggi 115 meter, dibangun dengan struktur tiang pancang yang tahan gempa dan badai angin kencang serta memiliki daya tahan hingga 500 tahun. Proyek ini menelan biaya Rp 331 miliar dan dibangun dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Pengerjaannya dilakukan secara hati-hati dan teliti mengingat kompleksitas teknik dan ketahanannya.
Turyapada Tower dirancang tidak hanya untuk layanan siaran televisi digital tetapi juga menjadi menara telekomunikasi canggih. Menara ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti planetarium, restoran putar 360 derajat, skywalk, jembatan kaca, taman buah, dan glamping. Kawasan ini direncanakan menjadi destinasi wisata baru di Bali Utara, menjadikannya sebagai proyek multifungsi yang mendukung pengembangan wilayah tersebut.