Kemarin Bali diramaikan dengan berita duka yang datang dari kebun Binatang ternama di Bali, yaitu Bali Zoo yang terletak di Kabupaten Gianyar. Molly, seekor Gajah betina ditemukan tidak bernyawa setelah terseret arus sungai yang sangat deras.
Penjelasan kronologi kejadian dari pihak Bali Zoo, mengatakan jika kejadian tersebut terjadi ketika Molly sedang dipandu oleh mahout (pawang gajah) untuk kembali ke holding area pasca menyelesaikan kegiatan sosialisasi yang rutin dilakukan pada Senin kemarin pukul 15.30 WITA.
Jalur perjalanan kembali ke arah holding area biasanya melewati sungai yang arusnya selalu tenang, namun karena cuaca hujan Bali yang tergolong besar menyebabkan arus sungai yang deras di luar prediksi tim mitigasi perlindungan hewan Bali Zoo.
Proses evakuasi berlangsung sekitar 15 jam, dari Senin sore hingga hari Selasa pagi sekitar pukul 6.30 WITA. Pencarian Molly dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari Bali Zoo, BKSDA, Polsek Gianyar, hingga warga setempat turut serta untuk mencari Molly yang malang. Beberapa warga bahkan mengaku mendengar jeritan Molly dan sempat melihat belalainya yang berpegangan erat dengan batang pohon kelapa.
Berkenalan dengan Molly
Gajah Molly merupakan salah satu hewan yang menjadi kebanggaan Bali Zoo. Ia adalah gajah Sumatera yang didatangkan langsung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah untuk menjadi bagian dari koleksi satwa yang ada di kebun binatang ini. Molly termasuk dalam subspesies gajah Asia yang dikenal dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatranus. Gajah Sumatera seperti Molly memang memiliki ciri khas yang membedakannya dari gajah jenis lainnya, baik dari segi ukuran tubuh, bentuk telinga, maupun kebiasaannya yang lebih aktif di daerah hutan tropis Sumatera.
Kini, usia Molly sudah mencapai 45 tahun, yang tergolong cukup tua bagi seekor gajah. Sebelumnya, Molly sempat menjalani pelatihan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung. Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa Molly dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan sehat, serta berperan aktif dalam upaya penyelamatan spesies gajah Sumatera yang semakin terancam punah.
Gajah Sumatera, termasuk Molly, sudah terdaftar sebagai spesies yang langka dan dilindungi. Kehadiran Molly di Bali Zoo bukan hanya untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pelestarian satwa liar, tetapi juga untuk mengingatkan kita akan kondisi genting yang dihadapi oleh spesies ini. Habitat alami gajah Sumatera semakin terancam akibat deforestasi dan perburuan ilegal. Oleh karena itu, keberadaan Molly sangat berarti sebagai simbol upaya konservasi dan sebagai sarana edukasi bagi pengunjung Bali Zoo untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan hidup satwa langka ini.