RENCANA PEMBANGUNAN PACUAN KUDA SELUAS 900 HEKTARE DI JEMBRANA. PELUANG UNTUK DAERAH SETEMPAT?

I Nengah Tamba, selaku Bupati Jembrana menerima dengan baik proyek Pembangunan wisata olahraga mewah yang menggunakan lahan KPH seluas 900 hektare tersebut. Dengan dilaksanakannya upacara mecaru kemarin pagi (23/9), yakni penyucian lokasi sebelum dijalankannya proyek, Bupati Jembrana tersebut melihat adanya pertanda baik.

Jelasnya, pemilihan momen upacara mecaru yang berjalan seiring dengan rangkaian Rahinan atau hari raya Galungan dan Kuningan terdapat makna yang baik serta mendalam. Upacara mecaru atau upacara pembersihan sesuai adat Bali dilakukan di lahan yang nantinya akan difokuskan Pembangunan seluas 250 hektare.

Seberapa luas 900 hektare tanah kabupaten Jembrana yang akan digunakan nantinya? Jika dianalogikan secara sederhana, luas tanah yang akan digunakan untuk proyek kurang lebih 3 (tiga) kali lipat luas lapangan Niti Mandala Renon di Denpasar, yang notabene memiliki luas kurang lebih 300 hektare.

Pembiayaan proyek pembangunan fasilitas olahraga mewah dan kelas dunia ini nantinya akan dikelola oleh Perusahaan swasta. Brigjen TNI (Purn) Ketut Budiastawa selaku representasi dari pihak pengelola, yakni PT Wira Dharma Bhakti menegaskan, selain akan dibangun lapangan polo, nantinya perusahaan juga akan menyediakan berbagai aktivitas olahraga berkuda lainnya, yakni seperti pacuan kuda maupun cross-country. Disamping itu, pengelola juga akan berencana merancang sebuah peternakan berbasis silvopastura yang menyatukan padang rumput dengan hutan nantinya.

Untuk diketahui juga, nantinya proses pengelolaan proyek Pembangunan ini juga melibatkan keponakan dari Prabowo Subianto, presiden Indonesia terpilih, yaitu Aryo PS Djojohadikusumo. “Saya mungkin bisa mengumumkan di sini bahwa beliau (Prabowo) sudah memerintahkan kepada saya untuk membangun lapangan pacuan kuda di Bali, dan beliau sudah punya lahannya,” ujar Aryo kepada wartawan di lapangan pacuan kuda Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Minggu (28/4/2024), dilansir dari kutipan detikJogja.

Proyek ditargetkan akan rampung pada tahun 2027 nanti, atau sekitar kurang lebih tiga tahun dari saat ini. I Nengah Tambah juga menunjukkan antusiasme dan optimisme yang tinggi terhadap peluang dari Pembangunan ini. Bupati Jembrana tersebut sangat yakin akan peluang positif yang akan berdampak langsung ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat meningkat pesat.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan daerah jika Pembangunan proyek ini rampung, infrastruktur dan elemen yang melengkapi fasilitas kelas dunia ini juga akan mengalami peningkatan. Perkembangan tersebut secara data tentu mampu membuka peluang positif bagi Masyarakat Jembrana nantinya. Mulai dari perluasan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM sekitar, dan peremajaan daya tarik wisata kabupaten Jembrana. Hal ini tentu jadi pertanda baik juga untuk Bali secara umum. Melihat konsentrasi wisata di Bali masih tergolong sentralitas, yang berpusat di Bali daerah Selatan dan sekitarnya. Adanya daya tarik baru selain daerah Bali Selatan, diharapkan dapat memecah atau menyebarkan pusat perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali untuk tidak berfokus di bagian

Posts

Facebook
Twitter
LinkedIn