Miley Cyrus menghadapi tantangan hukum yang serius setelah upayanya untuk membatalkan gugatan hak cipta atas lagu hitnya, “Flowers” (2023), ditolak oleh pengadilan. Gugatan tersebut diajukan oleh Tempo Music Investments, pemilik sebagian hak cipta lagu “When I Was Your Man” (2013) milik Bruno Mars, yang menuduh “Flowers” memiliki kemiripan mencolok dalam melodi, harmoni, dan lirik. Hakim, dalam keputusannya pada 18 Maret 2025, menyatakan bahwa Tempo Music Investments memiliki hak untuk menggugat karena telah memperoleh hak eksklusif atas lagu tersebut, dan oleh karena itu, kasus ini akan berlanjut ke pengadilan.
Gugatan ini, yang pertama kali diajukan pada September 2024, menuntut penghentian distribusi lagu “Flowers” dan pembayaran ganti rugi yang belum ditentukan. Sebelumnya, Miley Cyrus telah mencoba membatalkan gugatan tersebut dengan alasan bahwa Tempo Music Investments bukan pemilik penuh hak cipta. Namun, pengadilan menolak argumen tersebut, menegaskan bahwa Tempo Music Investments memiliki hak untuk menuntut tanpa perlu melibatkan pemilik hak cipta lainnya. Pihak Tempo menyambut baik keputusan ini dan menyatakan keyakinan mereka untuk memenangkan kasus tersebut.
Lagu “Flowers” sendiri merupakan salah satu lagu paling sukses Miley Cyrus, yang menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 selama delapan minggu dan memenangkan penghargaan Record of the Year di Grammy Awards 2024. Meskipun kesuksesan komersial dan penghargaan yang diraihnya, lagu ini kini menghadapi ancaman hukum yang dapat berpotensi memengaruhi karier dan reputasi Miley Cyrus. Kasus ini juga menyoroti kompleksitas hukum hak cipta dalam industri musik modern, di mana sengketa antara lagu-lagu populer sering kali melibatkan isu-isu rumit mengenai kepemilikan dan kemiripan artistik.