Bali “Sepi” tapi Macet? Spill Realita Shadow Economy di Pulau Dewata!

Banyak yang komplain Bali sekarang lagi sepi, tapi kok jalanan tetep macet cet cet? Ternyata data bandara bilang kedatangan turis justru tembus 20 ribu per hari, naik dari tahun lalu. Jadi masalahnya bukan nggak ada orang, tapi ke mana perginya cuan mereka?

Realitanya, okupansi hotel resmi justru drop ke angka 58% dan banyak villa legal yang kena cancellation massal. Fenomena ini muncul karena adanya “Turis Hantu”—mereka yang datang tapi nggak terdeteksi sistem resmi. Mereka lebih milih akomodasi “gelap” yang nggak berizin alias masuk ke shadow economy.

Efeknya berasa banget, Ton! Kualitas turis kita lagi kena downgrade. Dari yang tadinya premium guest, sekarang diganti sama kaum “mendang-mending” yang cari asal murah. Dampaknya? Kita warga lokal dapet macetnya, dapet sampahnya, tapi cuannya bocor ke selokan tanpa bayar pajak ke daerah.

Jadi, Bali itu nggak sepi, cuma lagi berubah jadi destinasi “asal affordable”. Kalau terus-terusan begini, Bali cuma dapet ampasnya doang tanpa bonus cuan yang maksimal. Menurut kamu, mending Bali sepi tapi berkelas, atau rame tapi cuma bikin sesek jalanan doang?

Facebook
Twitter
LinkedIn