Setelah lama dinanti, Marvel Studios akhirnya kembali dengan gebrakan lewat film Thunderbolts, sebuah sajian superhero dengan sentuhan yang lebih kelam dan anti-heroik. Film ini membawa angin segar ke dalam jagat MCU yang semakin kompleks dengan menghadirkan tim yang penuh cela dan masalah, namun justru di situlah letak keseruannya. Thunderbolts menawarkan dinamika kelompok yang kacau namun menghibur, jauh dari formula pahlawan super ideal yang biasa kita saksikan.
Dari segi narasi, Thunderbolts menyuguhkan tone yang lebih suram dibandingkan film MCU lainnya. Kita disuguhkan dengan sekelompok individu dengan masa lalu kelam dan trauma mendalam, dipimpin oleh Yelena Belova yang mulai mempertanyakan misinya. Bersama karakter-karakter problematik lainnya seperti US Agent, Ghost, dan yang paling misterius, The Sentry, mereka terpaksa bekerja sama ketika ancaman besar muncul. Film ini tak hanya menyajikan aksi laga yang intens dan grounded, namun juga menyelami luka batin para karakternya, menciptakan keseimbangan yang menarik antara kegelapan dan humor sinis khas MCU.
Meskipun beberapa karakter terasa belum tergali potensinya secara maksimal, Thunderbolts secara keseluruhan berhasil menyajikan cerita yang mandiri dan mengalir dengan ritme yang pas. Pujian khusus layak diberikan kepada penampilan Florence Pugh sebagai Yelena yang menjadi jangkar emosional tim, serta David Harbour sebagai Red Guardian yang mencuri perhatian dengan humornya. Dengan post-credits scene yang sangat menjanjikan, Thunderbolts membuktikan bahwa Marvel masih mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda dan berani, menjadikannya tontonan yang layak bagi para penggemar yang merindukan kesegaran dalam genre superhero. Penasaran kenapa ada tanda bintang di judulnya? Wajib tonton sampai akhir!
#Thunderbolts #Marvel #MCU #AntiHero #ReviewFilm #YelenaBelova #RedGuardian
